Kalkulator Neptu Jawa

Hitung Neptu Anda

Apa itu Neptu?

Neptu adalah nilai numerik yang diberikan pada hari dan pasaran dalam sistem kalender Jawa. Penjumlahan nilai hari dan pasaran menghasilkan neptu seseorang yang kemudian digunakan dalam berbagai perhitungan tradisional seperti kecocokan jodoh, penentuan hari baik, dan berbagai ritual adat.

Nilai Neptu dalam Kalender Jawa

Neptu Hari

Senin: 4
Selasa: 3
Rabu: 7
Kamis: 8
Jumat: 6
Sabtu: 9
Minggu: 5

Neptu Pasaran

Legi: 5
Pahing: 9
Pon: 7
Wage: 4
Kliwon: 8

Kegunaan Neptu dalam Budaya Jawa

Dalam budaya Jawa tradisional, neptu digunakan untuk beberapa hal penting:

Kecocokan Jodoh: Menghitung kecocokan pasangan berdasarkan jumlah neptu keduanya.
Menentukan Hari Baik: Digunakan untuk memilih waktu yang tepat untuk acara penting seperti pernikahan, membangun rumah, atau memulai usaha.
Ramalan Sifat: Nilai neptu dipercaya dapat menunjukkan karakter dan sifat seseorang.
Pengobatan Tradisional: Dalam beberapa praktik pengobatan tradisional, neptu digunakan untuk menentukan jenis pengobatan yang tepat.

Cara Menghitung Neptu

Untuk menghitung neptu, cukup jumlahkan nilai numerik dari hari dan pasaran seseorang. Misalnya, jika seseorang lahir pada hari Rabu Kliwon, maka neptunya adalah 7 (nilai Rabu) + 8 (nilai Kliwon) = 15.

Pertanyaan Umum tentang Neptu

Apa perbedaan neptu dan weton?: Weton adalah gabungan antara hari dalam sistem kalender Masehi (Senin-Minggu) dan hari pasaran dalam sistem kalender Jawa (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon). Sedangkan neptu adalah nilai numerik dari hari dan pasaran tersebut. Weton adalah namanya, neptu adalah nilai angkanya.
Bagaimana cara menggunakan neptu untuk kecocokan jodoh?: Untuk kecocokan jodoh, jumlahkan neptu dari pria dan wanita, kemudian bagi dengan 5. Hasilnya akan menentukan kecocokan: 0 = Sri (rejeki), 1 = Dana (harta), 2 = Lara (sakit), 3 = Pati (halangan), 4 = Lungguh (kehormatan).
Apakah nilai neptu bisa menentukan karakter seseorang?: Dalam tradisi Jawa, ada kepercayaan bahwa nilai neptu dapat mencerminkan beberapa karakteristik umum seseorang. Namun, ini lebih merupakan bagian dari tradisi budaya daripada penentu karakter yang pasti. Karakter seseorang sejatinya dibentuk oleh banyak faktor seperti pendidikan, lingkungan, dan pengalaman hidup.